Jhon Carter - BOCA Net Cafe

468x60 ads

.



Cari Di Sini

Jhon Carter




Pertemuan pertama John Carter dengan masyarakat asli planet Mars terjadi ketika ia bertemu dengan pimpinan suku alien Tharks, Tars Tarkas (Willem Dafoe), yang kemudian membawa John Carter ke kumpulan koloninya dan menganggapnya sebagai salah satu binatang peliharaan. Namun, tidak membutuhkan waktu lama bagi John Carter untuk terlibat dalam sebuah peperangan yang sedang berlangsung di planet merah tersebut: peperangan yang terjadi antara penduduk dari kota Zodanga dan kota Helium. Perang tersebut sebenarnya dapat saja diakhiri jika puteri dari kota Helium, Dejah Thoris (Lynn  Collins), mau menikahi pangeran dari kota Zodanga, Sab Than (Dominic West). Tentu saja, sikap dan kecurigaan Dejah Thoris bahwa pernikahan dengan Sab Than hanyalah sebuah kedok untuk menundukkan Helium membuat sang puteri menolak diadakannya pernikahan tersebut. Jelas, John Carter kemudian menjadi faktor pelengkap tersendiri yang menentukan bagaimana perang antara Zodanga dan Helium tersebut akan berakhir.
Mereka yang mengharapkan John Carter akan memiliki kedalaman cerita dan emosional seperti layaknya film-film yang pernah ditangani oleh Andrew Stanton sepertinya akan merasa kecewa dengan naskah cerita yang direpresentasikan oleh John Carter. Tidak hanya terkesan dangkal dari segi penggalian cerita dan dialog yang dihantarkan, John Carter juga mengandung terlalu banyak plot cerita yang ingin diajukan dan sayangnya gagal untuk dikembangkan untuk dapat tampil lugas dan menarik. Setelah dibuka dengan adegan aksi yang cukup memukau, dan diikuti dengan sederetan adegan perkenalan terhadap karakter John Carter yang bernuansa komedi, John Carter kemudian berjalan ke banyak arah dengan fokus yang tidak menentu. Bahkan, begitu kurang fokusnya jalan cerita awal yang dihadirkan pada John Carter, penonton kemungkinan besar masih akan menemukan diri mereka merasa kebingungan mengenai apa yang sebenarnya hendak disampaikan bahkan setelah 90 menit film ini berjalan.
Kelemahan terbesar kedua dari John Carter adalah jumlah karakternya yang dihadirkan dalam jumlah yang cukup banyak, namun gagal untuk mendapatkan penggalian karakter yang mendalam. Karakter-karakter seperti Sola (Samantha Morton), Sab Than (Dominic West), Matai Shang (Mark Strong) dan beberapa karakter lainnya muncul di dalam jalan cerita tanpa pernah mendapatkan motivasi dari keberadaan maupun peran esensial mereka di dalam jalan cerita. Bahkan karakter-karakter utama seperti John Carter dan Dejah Thoris juga kadang ditampilkan terlalu datar, yang membuat sebagian penonton akan sulit untuk merasakan koneksi emosional terhadap apa yang dijalani oleh para karakter ini di dalam jalan cerita John Carter.
Berbanding terbalik dengan divisi penulisan cerita, tampilan visual John Carter adalah sebuah keunggulan maksimal dari film ini. Di sepanjang 132 menit film ini berjalan, Andrew Stanton berhasil merangkai deretan gambar dengan pewarnaan yang lembut – tidak pernah terlalu terang maupun sebaliknya – yang memperkuat sinematografi indah karya Daniel Mindel. Keunggulan visual John Carter juga terasa semakin kuat seiring dengan berjalannya durasi cerita dan meningkatnya intensitas konflik yang muncul di dalamnya. Harus diakui, setelah berjalan dengan tempo yang lumayan sederhana semenjak film ini dimulai, momen-momen emas John Carter secara perlahan mulai muncul dan tampil memuaskan selepas dari bagian pertengahan film ini.
Melirik departemen akting film, John Carter diisi dengan deretan aktor dan aktris yang mampu menampilkan penampilan akting terbaik mereka untuk menghidupkan peran masing-masing. Taylor Kitsch dan Lynn Collins yang berada di garda terdepan departemen akting juga berhasil menghasilkan chemistry yang sangat meyakinkan satu sama lain dan semakin kuat dengan dukungan akting dari Dominic West, Mark Strong, James Purefoy serta talenta nama-nama seperti Samantha Morton, Willem Dafoe dan Thomas Hade Church. Permasalahan dalam departemen akting John Carter, sayangnya, muncul dari kurangnya kharisma Kitsch sebagai bintang utama dari petualangan ini. Kitsch memang belum memiliki aura kharisma kepemimpinan yang besar yang dapat membuat setiap kehadirannya terasa begitu bermakna. Kekurangan itulah yang kadang membuat karakter John Carter kurang begitu mampu untuk tampil manarik.

Asia dan Manca (201) Film 2014 (142) Indonesia (138) Film 2015 (100) Film 2013 (86) Anime (85) Bollywood (79) Di Bro Paiton (65) Episode (54) Film Korea (22) Film Spesial (12) Komedi (4) Film CAM (1)
 

BOCA Net Cafe © 2011 Design by Blogger | Sponsored by Terdorong - Ganool - Wikipedia